Pengertian :
IB / Instrumen Buatan adalah artificial insemination / AL. merupakan tingkat teknologi pertama dalam ilmu reproduksi ternak dan merupakan cara yang paling tepat, cepat, dalam menyebar luaskan bibit unggul disuatu wilayah dengan jalan meningkatkan pemakaian pejantan untuk perkawinan.
Penggunaan teknologi IB di Indonesia dimulai sejak tahun 1952, pada hakekatnya IB merupakan suatu kegiatan pemasukan sperma (semen) kedalam saluran kelamin betina dengan menggunakan peralatan buatan manusia dengan tujuan untuk memperoleh kebuntingan dalam usaha meningkatkan efisiensi
Keuntungan IB dibandingkan dengan kawin alam adalah sebagai:
1) Peningkatan mutu genetic lebih cepat dengan daya reproduksi yang tinggi dari turunannya
2) Dapat meningaktkan pemakaian pejantan yang berkualitas baik
3) Di ongkos lebih murah
4) Meransang peternak untuk membuat catatan (recording) seperti tentang kemampuan reproduksi ternaknya.
5) Penggunaan pejantan lebih sedikit, maka kesempatan untuk seleksi menjadi lebih baik.
Kerugiannya
Sebenarnya bukan merupakan kerugian tetapi lebih bersifat batasan (limitan)
1) diperlukan petugas teknik IB yang terlatih baik untuk melaksanakan semen, pemeriksaan, pengobatan, pengiriman dan IB pada sapi betina.
2) Pemeriksaan semen yang kurang teliti dapat menyebabkan penyebaran penyakit
3) Recording yang kurang baik, menyebarkan sifat-sifat genetic yang buruk pada turunannya.
4) Inseminasi intra uterus pada sapi yang sedang gravid dapat menyebabkan abortus.
5) Pelaksanaan / deposisi sperma yang salah dapat menyebabkan endometritis pada sapi.
Syarat-syarat untuk menjadi ternak ekspor IB:
1) umur sapi minimal 2 tahun
2) skor kondisi tubuh diatas 3
3) ternak sehat secara fisik
4) ternak memiliki birhi normal
5) berat hidup diperkirakan 7260 Kg
6) sapi tidak dalam keadaan bunting
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk IB
1) Insemination gun atau pistolet
2) Plastik sheet atau selubung plastic
3) Pinset atau penjepit
4) Gunting
5) Tissue
Langkah-langkahnya:
Pelaksanaan IB dilakukan dengan metode rectovaginal, dengan prosedur sebagai berikut:
1) Ekor dipegang keatas atau diangkat, jari-jari inseminator dikuncupkan dan dimasukan kedalam rectum secara perlahan-lahan, menghindari stress yang mungkin terjadi kontraksi dari rectum dapat ditanggulangi dengan membuka dan menutupkan jari-jari tangan didalam rectum.
2) Usahakan menemukan lokasi rectum, sementara IB-gun siap di gigit di mulut inseminator.
3) Bibir vulva dibersihkan dengan tissue sebelum IB-gun dimasukan untuk mencegah kontaminasi vulva dengan kotoran dari kulit.
4) Setelah melewati daerah vulva, IB-gun diarahkan keatas untuk menghindari masuk ke lubang urethra, setelah menemukan lubang vagina, arah IB-gun diubah menjadi mendatar
5) Endorong IB-gun perlahan sambil manipulasi ceruit yang dipegang dengan tangan kiri ke atas, kebawah, atau kesamping kiri-kanan.
6) Semen di depositkan pada saat melampaui lipatan ketiga pada corpus uleri, bila terjadi kesulitan pada waktu melalui lipatan ceruix, maka dapat dilakukan penekanan ceruix kedepan.
7) Menghindari pelaksanaan IB secara kasar, karena hal tersebut dapat menyebabkan pelepasan hormone odrenalin oleh uterus dan menyebabkan kegagalan pebuahan. Penanganan yang halus dapat menstimulasi pelepasan hormone oxytocin yang mendorong keberhasilan pembuahan.
8) Pelaksanaan IB untuk setiap ekor sapi max tiga kali. Bagi sapi akseptor yang tidak menunjukan tanda-tanda positif bunting setelah 3 kali inseminasi akan diteliti secara kusus khusus.
Perlu diingat
• Alat untuk melakuan IB namanya = (gun)
• Bibit/sperma pejantan yang sudah dibekukan nmanya = (strow)
Warna strow bermacam-macam, tergantung dengan kegunaan : (ukuran P = ± 7,5 – 10 cm)
- Oren = untuk sapi Bali
- Hijau = untuk sapi Brangus
- Putih = untuk sapi Simental
- Biru = untuk sapi Brahman
- Merah = untuk sapi Limosin
• Lama kebuntingan sapi yang melakukan IB adalah 28 – 285 ( ± 9 bulan 10 hari)
• Birahi adalah suatu fase/waktu dimana hewan bersedia di pe
• Siklus birahi adalah jarak antara saat birahi yang satu dengan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar