Sabtu, 13 Juni 2009

sejarah kembang harum

Sejarah Asal Usul Desa Kembang Harum

Pada tahun 1942, Belanda masih menjajah di Indonesia termasuk di sebuah daerah pedesaan yang bernama Linggarjati. Konon nama Linggarjati dibuat oleh suatu perusahaan Belanda yang beroprasi di daerah itu. Desa Linggarjati dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Mandor Harjo.

Selang beberapa tahun nama Linggarjati berubah menjadi Tanah Busuk. Menurut cerita desa tersebut dinamakan Tanah Busuk dikarenakan tanahnya memang berbau, tetapi sangat subur, sehingga ketika Jepang menginjaki kakinya disana, dibuatlah sebagian tanah didesa tersebut perkebunan sayur – sayuran. Kemudian lahirlah nama daerah “Kebun Sayur”. Masyarakat sekitarlah yang menjadi karyawan disana, dan dibawah pengawasan tentara HEIHO.

Desa tanah busuk dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Towi Kromo. Towi Kromo adalah seorang yang gemar bertani dan menanam bunga. Dibawah kepemimpinan Towi Kromo nama desa berubah lagi diadakanlah musyawarah tentang perubahan nama desa yang akan di pakai. Towi Kromo mengusulkan sebuah nama yaitu “Kembang Harum”. Yang artinya bunga yang wangi. Aspirasi beliau ini dikarenakan beliau suka menanam bunga, dan dirasa nama Kembang Harum lebih tinggi kesannya dibandingkan Tanah Busuk.

Oleh masyarakat nama itu disepakati dan digunakan sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar