Sejarah Negara Irak
Irak sebelum Islam
Irak terkenal sebagai tempat lahirnya peradaban. Lebih dari sepuluh ribu situs arkeologi bernilai tinggi terdapat di sini. Sejarah Irak dimulai pada zaman paleolitik yang hidup di dataran
Pada tahun 4800 SM ditemukan tanda-tanda kebaradaan bangsa Sumeria di kawasan al-Ubaid. Dan pada tahun 2371 SM kelompok Akkodians mendirikan kerajaan yang dapat mempersatukan bangsa Sumeria.
Tahun 1894 SM kelompok Amorites mendirikan dinasti
Irak setelah Islam masuk
Agama Islam dan bangsa Arab masuk ke wilayah Irak pada masa Khilafah Umar bin Khottob tahun 637 M. Merekalah yang menyebut wilayah ini Irak. Kholifah kemudian mendirikan dua
Tahun 750 M dinasti Abbasiyah menguasai Irak. Putranya, al-Mansur menemukan sebuah
Di zaman Harun ar-Rashid—yang dikenal sebagai “Khalifah yang tidak pernah tidur” karena selalu keliling negerinya di malam hari untuk bertemu dan mendengarkan apa keinginan rakyatnya, kaum intelektual mendapat tempat terhormat. Seni sastra juga berkembang pesat. Di kala itu lahirlah cerita Seribu Satu Malam dan muncul tokoh cerita Aladdin, Ali Baba, dan Sinbad “Si Pelaut”.
Kebudayaan Arab berkembang demikian pesat di zaman Al-Ma’mun (813-833), putra Harun ar-Rashid. Di zaman khalifah inilah dilakukan penerjemahan karya-karya para penulis Yunani. Al-Ma’mun juga mendirikan Darul Hikmah yang mengambil alih peran Universitas Jundaisapur
Direktur pertama akademi itu adalah Hunain ibn Ishaq yang menerjemahkan karya-karya filsafat dan kedokteran Yunani. Bahkan, mereka juga menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Lama dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. Di zaman itu pula para sarjana di bawah pimpinan Hunain ibn Ishaq melahirkan karya besar, yakni di bidang matematika terutama kalkulus integral. Pakar matematika terkemuka kala itu adalah Abu Ja’far Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi (680-750). Dialah yang menemukan persamaan aljabar dan angka nol. Al-Khawarizmi menulis 10 buku pelajaran matematika. Ia juga menulis buku pelajaran aritmatika yang memperkenalkan angka-angka Hindu ke dunia Arab. Buku-buku itu pula yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan kemudian berkembang di daratan Eropa.
Studi kedokteran juga maju dan kemudian mendorong didirikannya rumah sakit-rumah sakit di
Tahun demi tahun Irak dipimpin oleh satu Khalifah hingga datang bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan tahun 1258 M dan menaklukkan negeri ini.
Irak dibawah kolonial Inggris
Tahun 1914 M Inggris mulai menjajah Irak. Kemudian diumumkanlah Irak menjadi negara kerajaan pada tahun 1921 M. Jelang sebelas tahun kemudian, yaitu tahun 1932 M, Irak merdeka walaupun masih dibawah kendali Inggris hingga tahun 1958 M. Pada tahun ini kerajaan Irak digulingkan dan berdirilah negara republik. Antara tahun 1958-1968 M banyak terjadi pemberontakan-pemberontakan yang mengakibatkan kekuasaan berada di tangan militer. Kemudian pada tahun 1968 terjadi revolusi besar yang sangat bersejarah di Irak yang membawa partai Ba’ats pada tampuk kekuasaan.
Irak pasca revolusi
Tertanggal 17 juli 1968 Irak memasuki babak baru dalam sistem kenegaraan. Pada tanggal ini terjadi revolusi di Irak yang menumbangkan rezim presiden Abdurrahman Arif dan diganti oleh Ahmad Hasan Bakar sebagai presiden dan Saddam Hussen sebagai wakilnya. Revolusi ini dilaksanakan oleh Ibrahim Abdurrahman Daud, pemimpin pasukan garda republik ketika itu dan Abdurrazak Naif, direktur intelejen Irak masa itu. Naif dijadikan Perdana Menteri dan Daud dijadikan Menteri Pertahanan. Akan tetapi keduanya adalah mata-mata yang bekerja untuk CIA, dinas intelejen AS. Daud mengatakan bahwa revolusi ini adalah atas perintah dari CIA yang bertujuan untuk manjaga keberlangsungan keamanan Israel di Timur Tengah. Setelah diketahui bahwa keduanya adalah mata-mata CIA, maka pada tanggal 30 juli 1968 atau tiga belas hari setelah revolusi tersebut, mereka diusir dari Irak.
Pada tahun 1970 keluar keputusan untuk menghukum mati Abdul Ghoni ar-Rowy, mantan wakil Perdana Menteri Irak pada masa Abdurrahman Arif dan salah seorang jendral yang ingin menumbangkan pemerintahan Bakar dan Saddam pada awal-awal pemerintahannya yang bekerja sama dengan pemerintahan Iran ketika itu. Maka keluarlah keputusan hukuman mati itu dimana Rowy sendiri berada di
Saddam Hussen menjadi orang nomor satu di Irak pada tahun 1979. Sejarah perpolitikannya selalu diwarnai dengan darah selama itu dianggap perlu dalam melanggengkan kekuasaannya. Diantara bukti nyatanya adalah perang yang terjadi antara Irak dan
Ini salah satu contoh nyata perpolitikan luar negeri Irak yang diwarnai dengan darah. Begitupun perpolitikan dalam negerinya yang baru terkuak pada akhir-akhir ini, dimana ditemukan kuburan-kuburan masal korban politik penentang Saddam. Keputusan hukuman mati terhadap Rowy dapat pula di jadikan sampel.
Akan tetapi tidak semua kelakuan Saddam bernilai negatif. Banyak kemajuan-kemajuan yang didapat pada pemerintahan Saddam, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, pertanian, transportasi, dan demokrasi.
Irak pasca perang teluk
Secara langsung perang teluk berdampak pada penderitaan rakyat Irak yang tidak berdosa. AS, melalui tangan PBB mengembargo Irak secara menyeluruh selama kurang lebih enam tahun (1990-1996). Kemudian embargo ini diperingan dengan disetujuinya program “Minyak untuk pangan”, dimana Irak boleh menjual hasil minyaknya sejumlah enam milyar dollar selama enam bulan dan dibelikan bahan makanan. Program ini pun belum dapat mengangkat beban rakyat Irak yang sangat menderita sehingga beberapa negara di dunia mengusulkan untuk mencabut embargo PBB atas Irak. Akan tetapi, AS yang tidak ingin Irak keluar dari hegemoninya selalu membuat alasan yang mengada-ada demi keberlangsungan embargo tersebut.
Diantara alasannya adalah kepemilikan Irak akan senjata pemusnah masal, dimana sampai saat ini belum terbukti bahwa Irak mempunyai senjata tersebut.
Dampak korban perang teluk ini begitu menyedihkan. Jutaan bocah tewas karena epidensi kangker darah serta beragam penyakit lain yang belum dikenal. Setelah diteliti bahwa semuanya ini berujung pada penggunaan depleted uranium sebagai sumber radiasi. Rupanya serangan-serangan pasukan sekutu mengandung unsur-unsur bom nuklir. Hal ini diakui menhan Inggris dan dari dokumen dephan AS.(untuk lebih lengkapnya tentang korban perang teluk baca Izzah edisi 14, Maret 2003).
Irak pasca Saddam tumbang
Akhirnya tamat riwayat perpolitikan Saddam di Irak. Tepat hari Rabu, 9 April 2003
Akan tetapi meskipun Irak telah jatuh, masih ada harapan-harapan yang tersirat dari perlawanan-perlawanan rakyat Irak. Jatuh korban dari pihak AS begitu membuat Bush kalang kabut. Dan ini akan menjadikan citra perpolitikan Bush di mata parlemen AS semakin jelek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar